Thursday, February 14, 2013

Kisah si Kumbang dan si Mawar dengan Game Pump It Up


       Alkisah, adalah dua anak manusia, sepasang kekasih, sebut saja si Kumbang dan si Mawar. Mereka  tinggal di kota Jagokarta, sebuah kota besar yang tidak terlalu besar. Seperti kebanyakan  pasangan lainnya yang katanya supaya “gaol”, maka mereka main ke Mall. Kebetulan Mall yang beruntung dikunjungi si Kumbang dan Si Mawar adalah GolekRia Mall.  Pada waktu itu, kira-kira  bulan Juni 2011, pertama kali mereka mencoba sebuah game yang bertitel Pump It Up dikarenakan Si Mawar yang penasaran dari sejak lama tapi tidak pernah kesampaian untuk mencobanya, entah karena “gak gaol”, ataupun ketidak’eksis’an. Si Mawar yang pada awalnya tidak tahu bedanya game tersebut dengan saudara tuanya, Dance Dance Revolution, mencoba kedua game itu. Tetapi ternyata si Pump yang lebih menarik minat mereka.  Seperti yang sangat umum terjadi dan hampir selalu terjadi, game tersebut membuat orang-orang yang telah mencobanya, menjadi ketagihan. Mereka yang awalnya sangat jarang pergi ke Mall, berevolusi menjadi anak-gaul-mall, yang  setiap kunjungan mereka ke GolekRia Mall, selalu memainkan game tersebut

       Hari demi hari berlangsung, hari-hari yang tidak sama lagi seperti sebelumnya, karena telah hadir si Pump diantara mereka yang selalu di jadikan alasan untuk keluar. Sedikit demi sedikit, semakin meningkat kemampuan bermain mereka, semakin sering pula mereka datang ke GolekRia Mall yang mempunyai 3 mesin Pump di 3 Game Center yang berbeda. Semakin sering mereka bermain, semakin sering juga menemui orang-orang lain yang bermain Pump, mulai dari Pumper yang abal-abal seperti mereka sampai yang sangat jago sekali sehingga membuat mereka enggan bermain dikarenakan kemampuan yang belum dapat dibanggakan. Beberapa kali pergi ke tempat yang sama tentu sering menemui orang yang sama yang lama-kelamaan dapat diingat wajahnya. Si Kumbang dan Si Mawar malahan sering hanya datang dan melihat Pumper lainnya bermain, dan karena mereka masih enggan untuk menyapa (nanti dikira “sok kenal”) maka mereka tidak tau nama Pumper yang lain. Dan para Pumper-Pumper lain itu terkadang mempunyai keanehan-keanehan ataupun sesuatu yang khas dari mereka yang membuat si Kumbang dan Si Mawar memberi julukan kepada mereka agar lebih memudahkan untuk diingat.
       Julukan pertama muncul ketika mereka sering melihat seorang anak laki-laki, Pumper  tentunya, bermain dengan panah-panah terbalik, yang setelah itu mereka tau dia menggunakan yang namanya UA (Under Attack). Menurut Mawar, anak itu benar-benar sangat mahir untuk bermain dengan UA dengan level  diatas 16, Double, dan Speed X2. Karena mereka sering melihat dia bermain tetapi karena masih merasa enggan untuk sekedar menyapa (kan bingung juga topiknya apa) maka mereka memutuskan untuk memberi julukan saja, Si UA. Jadi, besok-besok kalau melihat dia, bisa bilang "Eh, ada Si UA lagi".
           Selain si UA, ada juga yang mendapat julukan Si Tukang Becak, soalnya sewaktu Si Kumbang dan Si Mawar melihatnya main pada saat itu dia mengenakan celana selutut yang memperlihatkan sepasang betis yang besar-besar seperti betis tukang becak. Kecil, lincah, agak item kulitnya, dan berbetis besar yang kekar. Si Tukang Becak. Nge-Pumpnya? Tidak diragukan lagi.
     Kemudian ada Si Kaset Rusak yang kalau nge-Pump sering memainkan lagu dengan menggunakan Rush 120 sehingga membuat lagu-lagu tersebut terdengar tidak normal. Dan memang, setiap si Kumbang dan si Mawar melihat dia main, pasti seperti itu dan anehnya, lagu yang dimainkan itu-itu saja, Overblow dan Take Out. Dasar Si Kaset Rusak.
         Ada juga Pumper yang mungkin karena begitu cintanya sama Pump tetapi juga cinta kuliahnya, selagi menunggu giliran main, dia menggarap tugas kuliah dengan seriusnya. Beberapa kali Si Kumbang dan Si Mawar memergokinya  mengetik tugas di Laptop, menyebabkannya mendapat julukan Si Garap Tugas. Tetapi jangan salah, Si Garap Tugas ini benar-benar jago nge-Pump nya.
      Walaupun anda sangat menyukai Pump, tetapi jangan sampai meluputkan penampilan anda dan tidak memperhatikan pakaian yang anda kenakan, jangan seperti Si Bolong, yang sewaktu nge-Pump, kepergok oleh Si Kumbang dan Si Mawar mengenakan celana panjang yang ternyata bagian bokongnya... bolong.

    Ada Si Mas Cantik, Pumper  bergender lelaki, tetapi  berwajah cantik dengan rambut yang lumayan panjang untuk ukuran lelaki. Kalau lagi nge-Pump juga gerakannya agak kemayu gimana gitu. Terus Si Mbak Pink, seorang Pumper yang berlevel tinggi untuk ukuran perempuan. Dari atas sampai bawah, sampai sepatu Reebok-nya juga, Pink semua. 
Si BBM, yang selalu menyempatkan waktu untuk BBMan, mungkin  hampir tidak bisa lepas dari BB nya, bahkan setelah berada diatas pad mesin Pump untuk bermain, juga disela-sela permainan, pasti langsung mengutak-atik BB nya. Sempat-sempatnya.
      Freestyle adalah salah satu aliran dalam Pump It Up. Banyak juga Pumper yang mengarah kesitu. Tetapi, ada yang benar-benar sangat berlebihan, pandangan secara subjektif Si Kumbang dan Si Mawar. Si Harabay (Harajuku Lebay) ini salah satunya, dengan gaya yang ke'jepang-jepang'an, beraksi di atas mesin Pump, katanya sih itu freestyle, tetapi kok agak lebay ya. Inilah Si Harabay.

       Lagi, ada yang dijuluki Si Ninggal, yang setelah memasukkan beberapa kredit di satu mesin, terus kemudian malah ditinggal pergi, dan ternyata malah main di mesin Pump yang lain. Kejadian ini tidak hanya sekali terjadi, beberapa kali Si Kumbang dan Si Mawar melihat dia seperti itu, sehabis memasukkan kredit, terus di tinggal. Memanglah si Ninggal ini.

     Biasanya kalau untuk orang-orang yang baru belajar nge-Pump, main dengan level 7-9, sangat bangga jika sudah dapat melakukan gerakan memutar seperti yang terdapat pada lagu Beethoven Virus ataupun Sorceress Elise. Si Kumbang dan Si Mawar suatu ketika mendapati seseorang yang bermain 3 kredit, hanya memilih lagu-lagu yang ada gerakan muter-muternya. Jadilah ini Si Muter.

      Pernah juga suatu ketika saat Si Kumbang dan Si Mawar pergi ke kota Selo, mencari mesin Pump disana, ada seorang lelaki yang bermain, selalu mengibaskan rambutnya yang dibelah pinggir. Rambut yang sampai menutupi mata begitu memang agak mengganggu sebenarnya kalau sudah lompat-lompat di mesin Pump. Kebiasaannya mengibaskan rambut yang dalam semenit bisa sampai 3 kali, membuatnya mendapat julukan, Si Kibas

     Setelah si Kibas, ada juga si Mas Dobel. Si Kumbang dan Si Mawar, pada waktu itu belum terbiasa dengan bermain Double karena masih abal-abal, tentunya Double masih sesuatu yang belum familiar. Melihat seseorang bermain Double hingga beberapa kali, dan level yang dimainkan juga sangar-sangar  pada waktu itu, membuat Si Kumbang dan Si Mawar menjulukinya si Mas Dobel walaupun seiring mereka bermain, semakin terbiasa melihat Pumper-Pumper bermain Double. Tetapi, hingga sekarang, melihat wajah si Mas Dobel (sekarang sih sudah tau namanya) tetap teringat akan julukannya yang diberikan dahulu.

       Tetapi memang setelah sekian waktu berlalu hingga sekarang, Si Kumbang dan Si Mawar sudah mulai “eksis” atau meng”eksis”kan diri atau apalah namanya. Banyak dari Pumper-Pumper  yang mereka juluki, bahkan telah berteman dengan mereka, dan sekarang tidak lagi memanggil mereka dengan julukan-julukan tersebut. Sebagian dari mereka malah sangat cocok untuk dijadikan teman, tetapi mengingat julukan-julukan yang diberikan terdahulu kepada mereka, mempunyai kenangan tersendiri.

     Hal memberi julukan tersebut merupakan suatu kesenangan tersendiri, diluar dari kesenangan bermain Pump. Kalau membahas seputar bermain Pump mungkin sudah biasa, itu juga mungkin dialami oleh Pumper lainnya. Selain memberi julukan, hal-hal lain yang sering dilakukan oleh si Kumbang dan Si Mawar di Mesin Pump adalah, mencari main gratis. Kok bisa? Iya bisa aja, itulah gunanya USB Drive, tau kan, yang sering digunakan Pumper ketika main. Biasanya para RCT (sebutan untuk orang yang memasukkan kredit Pump banyak-banyak) yang masih baru atau Newbie, setelah memasukkan kredit banyak, sering kali lupa mereka sudah memainkan berapa kredit. Nah, Si Kumbang dan Mawar pernah iseng, datang mendekat ke mesin Pump, bermodalkan Flashdisk, colokin, terus duduk, pura-pura seakan mengantri Pump seperti yang lainnya, terus ditanyain sama mereka tadi masukin berapa kredit. Padahal Kenyataannya, tidak masukin sama sekali. Ya sekalian aja si Kumbang dan Si Mawar sambil menahan tawa, asal menjawab 2 kredit gitu, beneran di tinggalin kreditnya. Main Gratis. Ruginya jadi RCT itu, lupa sama kredit sendiri.

    Satu hal lain, hiburan yang didapat dengan menggunakan USB Drive di mesin Pump. Setelah bermain menggunakan USB, kemudian kredit habis dan dilanjut oleh orang lain, tetapi Flashdisk masih tetap terpasang, dan yang main selanjutnya ini Newbie, ataupun orang yang sama sekali belum mengerti membuat Fullmode. Ada kesenangan tersendiri saat membiarkan para Newbie tersebut bermain dengan setting-an yang masih tertinggal di USB yang masih tertancap di mesin, mereka akan kaget sendiri kok tiba-tiba main speed-nya kencang sekali dan kebingungan sendiri. Si kumbang dan si Mawar ini malah ketawa-ketawa sendiri di belakang. Selain itu, melihat Newbie yang mencoba mengubah ke Fullmode padahal USB Drive masih tertancap, dan mereka merasa tidak bisa-bisa dan terus mellakukannya berulang-ulang, juga merupakan sesuatu hal yang lucu. Si Kumbang dan Si Mawar ini malah cekikikan sendiri gak jelas berpura-pura diam dan acuh saja kalau hal itu terjadi.

      Selain kesenangan memberikan Julukan dan keisengan dengan USB Drive, ada satu hal lain yang patut untuk diceritakan. Yang ini dinamakan dengan KDMP yaitu Kekerasan Di atas Mesin Pump, atau mungkin dalam kasus ini lebih tepat kalau ditambahkan "ketidaksengajaan". Mungkin hal ini juga terjadi pada Pumper lainnya, tetapi inilah yang terjadi sewaktu si Kumbang dan Si Mawar bermain DP (Double Performance), lagu Tepris. Sangking terlalu bersemangat atau mungkin memang karena lagi galau atau bagaimana, Si Kumbang menyikut Si Mawar, pas terkena di dekat mata Si Mawar, ditengah-tengah lagu Tepris. Dikarenakan hal tersebut, seketika permainan berhenti di tengah jalan. Selain itu, hal yang tidak jarang terjadi juga, salah seorang menginjak kaki pasangan mainnya, entah karena salah membaca panah, atau karena kaki yang kepanjangan dan menyebabkan keluar jalur. Jadi berhati-hatilah memilih pasangan Double Performance anda untuk terhindar dari KDMP.

       Itulah beberapa cerita di Balik Mesin Pump yang dialami oleh 2 orang anak manusia, diluar dari cerita tentang hal bermain Pump itu sendiri. Tetapi walaupun begitu, itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengalaman dengan mesin Pump It Up tersebut jika berbicara mengenai Pump.


_____________________________________________________________________________
Nb: semua kejadian yang diceritakan diatas adalah yang sebenarnya terjadi (based on true story), nama, nama kota dan tempat memang sengaja disamarkan untuk kebutuhan dramatisasi yang mungkin sebenarnya tidak terlalu penting. ^^’ (no offence)

No comments:

Post a Comment